Selasa, 15 Februari 2011

Siput Afrika Sebagai Pengontrol Polusi

Senin, 14 Februari 2011



altSiput Achatina biasanya ditemukan di sub-Sahara Afrika, tapi yang satu ini, bekerja di Rusia. Tugasnya adalah untuk menghirup udara di pabrik pengolahan air di St Petersburg, demi memantau tingkat polusi akibat residu pembakaran.

Menurut seorang peneliti lingkungan hidup, siput ini akan bereaksi terhadap gas berbahaya.

[Vassily Lyubimtsev, Peneliti Lingkungan Hidup]:
“Ketika konsentrasi gas berubah secara drastis, hewan Moluska ini merasa terganggu. Ia dapat merubah sifatnya yang tenang menjadi aktif. Pada saat yang sama, frekuensi detak jantungnya juga meningkat. Reaksi ini adalah tes dari polusi udara.”

Ilmuwan dapat memantau perubahan detak jantung dan tingkah laku siput, melalui monitor komputer. Siput ini dapat bertahan hidup hingga sepuluh tahun dan tumbuh sepanjang 20cm. Mereka dipilih karena memiliki paru-paru dan bernafas seperti manusia.
          
Menurut kepala peneliti, siput-siput ini tidak akan dibiarkan menghirup gas dalam tingkat yang berbahaya.
 
[Sergei Kholodkevich, Kepala Lab. Pemantau Bioelektronik]:
“Siput-siput ini tidak menghirup asap, tapi adalah gas dengan konsentrasi ribuan kali lebih rendah dari asap. Karena orang-orang cemas akan kualitas udara diluar zona pabrik yang tertutup.”

Ini bukan pertama kalinya pemantau lingkungan hidup di St Petersburg memanfaatkan hewan. Sejenis lobster juga digunakan untuk meneliti kualitas air di Sungai Neva, dan kini adalah giliran sang Siput kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar